Senin, 23 Januari 2012

Ganja (Ganjenin Janda)

     Oke! Selamat siang untuk kalian semua yang senantiasa menunggu postingan ter-up date dari gue. Dipostingan kali ini, gue sengaja ngucapin selamat siang karena siang bolong tuh adalah waktu dimana nggak ada sundel bolong yang berkeliaran dan juga para janda-janda pasti lagi nidurin anaknya (Maksudnya????).
     Memang dipostingan kali ini nggak ada hubungannya dengan hidup gue. Penting untuk kalian catet, “Gue masih pria normal yang tentunya masih ngedambain perawan ting-ting” (Sumpah Tujuh Tanjakan dehh). Tapi apakah keinginan gue untuk dapetin perawan ting-ting bisa dipertanggungjawabkan dengan keperjakaan gue? Hmmmm,biarlah itu menjadi rahasia gue dibalik kamar mandi (eehhhh).
     Langsung ke inti permasalahannya. Di dunia ini, apa sih yang nggak mungkin terjadi ?. Semua bisa terjadi tanpa harus kita insyafi alias sadari. Banyak fakta membuktikan bahwa penampilan seorang janda di zaman sekarang ini kadang kala masih lebih sexy dibandingkan dengan yang masih gadis (yang penampilannya menjurus ke bencong nggak termasuk yahhh) bahkan bisa menjulingkan mata pria-pria hidung belang yang kebanyakan cuma mikirin kenikmatan harta si janda dan “keasyikan sesaat”. Dosa dan pandangan orang lain pun kayaknya udah dikesampingkan. Yang terpenting bagi pria-pria yang sering nge-ganja (ngeganjenin janda) adalah ngedapetin dua-duanya (duit + itu tuh..?). 
     Hmmmm,sungguh anehnya dunia ini. Apa ini tuh udah tanda-tanda akhir zaman yah?. Tapi yang jelas, zaman tuh udah jauh berubah. Sama sekali gue nggak ada maksud untuk nyindir atau pun mendeskreditkan orang-orang yang berstatus “janda”. Pasti status yang melekat di diri para janda tuh bukan maunya mereka, tapi semua terjadi karena munculnya ketidakselarasan dalam rumah tangga baik dalam hal nafkah lahir maupun batin dari suami mereka pada saat itu. Akibat dari itu semua, tentunya sang anaklah yang akan menjadi korbannya (syukur-syukur kalo nggak sempat punya anak). 
     Gue emang nggak sedang mau bercerita tentang salah satu kisah tentang kehidupan janda yang putus asa. Disini tuh, gue cuma mau ngingetin bagi para wanita-wanita di luar sana bahwa berhati-hatilah kalian dengan omongan para pria yang sering mengucapkan sejuta kata cinta pada kalian (*Jangan sampai image janda lo rasain). Bukan berarti semua pria itu sama. Syukur-syukur kalo ucapan pria itu bisa dipertanggung jawabkan. 
     Wanita mana sih di dunia ini yang relain dirinya bagi playboy asoy geboy yang ngakunya cihuyyyyy...Buat pria-pria yang masih punya rasa cinta di hati dan masih punya sikap “gentleman”, kalian tuh nggak usah takut untuk ngeyakinin ke wanita yang benar-benar kalian cinta. Wanita pun pasti tahu mana yang tulus mencintai mereka (itu pun kalo wanita menganggap harta bukan di atas segalanya). 
     Pasti kalian bertanya-tanya, apa hubungannya yang gue tulis ini dengan ngeganjenin janda?. Seperti yang gue bilang sebelumnya (baca dari pertama. Kalo nggak ada, mungkin kalimatnya lagi sedang nge-ganjenin janda), gue sama sekali nggak pernah nemuin dalam kehidupan pribadi gue tentang bagaimana sebenarnya kehidupan para janda. Semua itu hanya sering gue lihat di acara-acara reality show yang kebanyakan kasusnya adalah “perselingkuhan janda dengan pria hidung belang”. 
     Daripada kalian semua tambah puyeng dan menghayal yang tidak-tidak, gue pikir sampai disini aja dulu postingannya. Semoga kekebalan iman dan kejernihan pikiran kita masih bisa meng-handle sikap kita dalam menjalani hidup di dunia ini. Inget! dunia ini hanya bersifat kos-kosan alias sementara. Masih ada kehidupan selanjutnya yang dijanjikan-Nya bagi orang-orang beriman (Amiiiinnnn). Yang nggak mau masuk surga, silahkan masuk ke website www.jandabutuhbelaian.cyin (itu pun kalo websitenya masih janda atau belum nikah lagi).

*Jadi janda itu bukan pilihan dan janda itu bukan berarti murahan. Hargailah para janda-janda,seperti kalian menghargai ibu kalian sendiri*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar